SIDOARJO – Meskipun baru 3 bulan berdiri, Koperasi Agar Makmur Sentosa (AMS) Dusun Tlocor, Desa Kedungpandan-Kecamatan Jabon sudah mampu melakukan ekspor rumput laut kering jenis gracilaria atau alga merah keluar negeri.
Heri Sudarmono, Ketua Koperasi AMS Tlocor mengatakan bahwa pada ekspor perdana ini, pihaknya baru mampu mengirimkan 25 ton rumput laut ke Negara Cina dari jumlah permintaan sebesar 500 ton/bulan, Jum’at (19/05/2023).
“Pada hari ini, kami ekspor perdana ke Cina dengan kapasitas 25 ton. Sebenarnya kalau berbicara soal permintaan, mereka mintanya sekitar 500 ton/bulan,” katanya.
Diungkapkan oleh Heri bahwa untuk saat ini Koperasi AMS Tlocor belum bisa memenuhi permintaan 500 ton/bulan, dikarenakan produksi rumput dari para petani tambak saat ini hanya mampu memproduksi 300 ton setiap bulannya.
“Selain itu, kami juga harus maintenance customer lokal. Jadi tidak semuanya kami ekspor. Untuk sementara, kami baru bisa mengirimkan 3 kontainer atau 75 ton sampai 90 ton setiap bulannya,” ungkapnya.
Secara bertahap pihaknya akan berusaha memenuhi permintaan ekspor rumput laut ke Cina. Selain permintaan dari Cina, Koperasi AMS Tlocor juga mendapatkan permintaan dari perusahaan ULUU di Australia.
Perusahaan ULUU membutuhkan rumput laut dari Koperasi AMS Tlocor sebesar 10 ribu ton per tahun atau sekitar 900 ton setiap bulannya. “Untuk memenuhi permintaan mereka, saat ini kami sedang melakukan revitalisasi tambak sekitar 400 hektar lebih. Supaya bisa dipergunakan untuk budidaya rumput laut,” ujarnya.
Selain itu, perusahaan ULUU Australia akan berinvestasi senilai Rp 2 milyar untuk menunjang produktifitas dan kualitas rumput laut dibawah binaan Koperasi AMS Tlocor.
Tampak hadir dalam acara tersebut, diantaranya dari Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sidoarjo serta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo. (mams)