GRESIK (RADARGRESIK.COM) Dukungan terhadap Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak sudah mengakar kuat. Soliditas dukungan rakyat tersebut diraih berkat kerja nyata yang terbukti berdampak nyata.
Pengamat Politik dari Citra Institute Efriza mengatakan, mengakarnya dukungan terhadap Khofifah-Emil karena statusnya sebagai petahana. Khofifah-Emil sudah mengamankan dukungan di akar rumput.
“Khofifah-Emil juga pernah dikritik oleh PKB tapi tidak membuat masyarakat sebagai pemilih goyah dan pindah ke lain hati,” kata Efriza, Jumat (2/8/2024).
Kritikan tersebut terkait dengan minimnya kinerja Khofifah-Emil selama menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024. Hal itu disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda beberapa waktu lalu.
Menurut Efriza, kritikan apapun terhadap Khofifah-Emil nyatanya hanya omong kosong. Sebab masyarakat Jatim sendiri merasakan langsung dampak dari kebijakan Khofifah-Emil selama memimpin.
Khofifah-Emil bahkan berhasil menekan angka kemiskinan ekstrem di Jatim sebesar 3,54 persen atau 1.480.140 jiwa. Itu merupakan prestasi yang ditorehkan Khofifah-Emil selama masa kepemimpinannya.
Atas prestasi tersebut, Efriza menilai sulit untuk mengalahkan Khofifah-Emil di Pilgub Jatim. Sebab Khofifah masih mendapat kepercayaan publi yang sangat tinggi.
‘Ini menunjukkan kekuatan pasangan tersebut memang kokoh sebagai modal untuk memenangkan pemilihan kepala daerah ini,” ucapnya.
Kepercayaan masyarakat terhadap Khofifah-Emil terlihat dari besarnya tingkar kepuasaan, Dalam survei Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) periode 1 sampai 12 Juli 2024, angkan kepuasaan masyarakat terhadap kinerja Khofifah-Emil sebesar 70 persen.
Masyarakat Jatim tidak ingin mengambil resiko dengan memilih pemimpin yang belum memiliki rekam jejak. Sebab itu, Khofifah-Emil masih mendapat dukungan dan kepercayaan dari masyarakat. (RG1/RED)