JAKARTA – Ragam dukungan untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) kepada Menteri BUMN Erick Thohir di pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang terus berdatangan. Dukungan ini juga datang dari Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu saat ditanya sikapnya jika partai berlambang banteng tersebut mengsung Erick Thohir sebagai calon orang nomor dua pada kontestasi demokrasi nanti.
Adian menyatakan tidak keberatan jika PDI Perjuangan memutuskan Erick Thohir untuk menjadi cawapres yang berlaga di pesta rakyat lima tahunan tersebut.
“Tergantung partai. Apapun keputusan partai, siapapun kita terima termasuk menjadi wakil presiden,” terang Adian ketika ditanya potensi Erick Thohir menjadi cawapres dari PDI Perjuangan.
Seperti diketahui, Erick Thohir merupakan cawapres terkuat saat ini berdasarkan temuan berbagai lembaga survei. Menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi ini terekam dalam temuan nasional terbaru lebaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) periode 1 – 10 Desember merupakan cawapres terkuat.
Angka elektabilitas Erick Thohir berada di peringkat pertama ketika dilakukan survei di seluruh masyarakat Indonesia. Eks Presiden Inter Milan ini memiliki angka elektabilitas sebesar 19,2 persen.
Menguntit di belakang Erick Thohir terdapat Gubernur Jawa Barat (Jabar) dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Di mana keduanya memiliki elektabilitas sebesar 16,1 persen dan 4,1 persen.
Tidak jauh berbeda, di mana berdasarkan hasil temuan nasional terbaru Poltracking Indonesia, elektabilitas Erick Thohir juga berada di posisi pertama sebagai cawapres. Dari simulasi 10 nama cawapres, tokoh pemimpin yang bekerja nyata ini memiliki elektabilitas sebesar 16,1 persen di periode 21 – 27 November.
Angka tersebut kembali mengungguli Ridwan Kamil dan AHY. Angka elektabilitas cawapres dua pemimpin tersebut diketahui sebesar 15,1 persen dan 12,0 persen. Dari survei yang sama, Erick Thohir bahkan terekam sangat kuat ketika dipasangakan dengan kader dari PDI Perjuangan yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Duet Ganjar Pranowo – Erick Thohir terekam sebesar 33,1 persen.
Angka elektabilitas tersebut menjadi yang teratas dalam berbagai simulasi. Ketika Ganjar Pranowo dipasangkan dengan Ridwan Kamil angka elektabilitas justru menurun menjadi 30,5 persen.
Maka dari itu, Adian menyatakan menyerahkan keputusan cawapres kepada PDI Perjuangan. Mengingat keputusan partai berdasarkan berbagai pertimbangan matang dan memiliki banyak masukan dari berbagai pihak.
“Partai punya banyak sekali telinga, punya banyak sekali mata, punya banyak sekali masukan dari kiri kanan atas bawah, sehingga dalam mengkaji dan memutuskan partai lebih valid,” pungkas Adian. (RM1/RED)