GRESIK (RADARGRESIK.COM) – Aksi simpatik dilakukan para atlet drum band Kabupaten Gresik yang siap berlaga dalam Porprov VIII Jatim di Sidoarjo, 25-31 Agustus 2023. Menjelang keberangkatan untuk mempertaruhkan nama baik Kota Santri Gresik, para atlet, didampingi pengurus Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Gresik memberikan santunan kepada anak-anak yatim di sejumlah sekolah, Senin (21/3/2023).
Setidaknya anak-anak yatim di 3 sekolah di Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur menerima santuan berupa uang tunai dari para atlet drum band ini. Ketiga sekolah itu adalah SD Almadany, TK Pelangi, dan TK Dharma Wanita. Selain itu, santunan juga diberikan kepada anak-anak yatim binaan Yayasan Yatim Annur Gresik.
“Ya, ini maunya anak-anak (para atlet, Red). Katanya, biar ada keseimbangan persiapan fisik dan mental atau ruhani,” ujar Hadi Biantoro, Manajer Giri Santri Drum Crops, club drum band yang akan mewakili Kabupaten Gresik di laga Prorprov Jatim VIII saat mendampingi para atlet menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim yang dipusatkan di SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (Almadany) Kebomas, Gresik.
Dikatakan, kedatangan para atlet yang sekaligus menyerahkan bingkisan itu sebagai bentuk kepedulian mereka kepada anak-anak yatim. Terlepas dari itu semua, para atlet yang akan bertanding sekalian minta doa kepada anak-anak yatim agar dalam perjalanan pertandingan nanti lancar, sukses, dan menjadi juara umum.
Tim drum band yang dijadwalkan berangkat pada 23 Agustus itu terdiri atas 25 atlet. Mereka akan didampingi 6 tim official dan pelatih. Dari 8 nomor yang akan dipertandingkan, Gresik akan mengikuti 7 nomor dan ditargetkan mampu menyapu bersih ketujuh nomor yang diikuti. Pada gelaran Porprov yang berlangsung di Jember 2022 lalu, cabor drum band Gresik mampu menggondol 5 medali (1 emas dan 4 perak).
“Dari prestasi tahun lalu, kami yakin tahun ini tim kami mampu tampil lebih bagus lagi dan mampu membawa medali lebih banyak lagi. Karena itu, anak-anak berinisiatif menyantuni anak-anak yatim sekaligus minta doa restu sebelum bertanding,” ujar Hadi, seraya menambahkan, seusai menyantuni anak-anak yatim, para atlet juga akan berziarah ke makam Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim.
Dibalik kerja keras dan prestasi Giri Santri Drum Crops yang sempat membawa nama harum Kabupaten Gresik, ada kenyataan yang ironis. Ternyata, tim drum band ini belum memiliki peralatan sendiri untuk berlatih. Selama ini, kalau berlatih mereka meminjam ke beberapa sekolah yang memiliki peralatan drum band.
“Ini memang ironis dan tragis. Mau gimana lagi, sudah bertahun-tahun kami ajukan peralatan itu. Tapi juga belum ada jluntrungnya. Padahal, adanya peralatan drum band itu vital untuk berlatih. Kami yakin, kalau punya perlengkapan sendiri, anak-anak bisa lebih maksimal berlatih dan meriah prestasi. Ya, moga-moga kali ini didengar oleh pihak-pihak yang berkompeten membina dan mengembangkan drum band ini,” ungkap Bendahara Umum Pengkab PDBI Gresik, M. Arif Wahyudi. (sto/rj)